Triliunan Rupiah untuk Pemain, Tapi MU Masih Memalukan. Apa yang Salah?
MU sudah belanja pemain triliunan rupiah, tapi tetap memalukan di lapangan. Simak analisa dan pelajaran penting yang relevan untuk UMKM.
Manchester United (MU) adalah salah satu klub terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.
Sejak era Sir Alex Ferguson, mereka jadi simbol kesuksesan: juara Liga Inggris 13 kali, juara Liga Champions, dan jadi ikon global.
Tapi semua berubah setelah Ferguson pensiun di 2013.
Sudah lebih dari 1 dekade, MU belum pernah lagi juara Liga Inggris. Padahal, uang triliunan rupiah sudah dibakar untuk membeli pemain baru.
MU membuktikan: uang besar tidak otomatis mengubah hasil.
Belanja triliunan tanpa strategi yang tepat hanya bikin tim kelihatan mewah, tapi tetap kalah.
Paralelnya dengan UMKM:
Banyak bisnis punya omzet tinggi, bahkan dapat pinjaman besar.
Tapi kalau pencatatan keuangan berantakan, uang hanya lewat tanpa bekas.
Pemilik usaha sering bingung: “Padahal jualan rame, tapi kok duit habis?”
📌 Pelajaran: modal besar tidak ada artinya kalau tidak ada kontrol keuangan.
Sepak bola modern adalah permainan data.
Manchester City contohnya: mereka analisa tiap detail → passing, positioning, stamina pemain. Hasilnya? Konsisten juara.
MU juga punya data, tapi tidak tahu cara menggunakannya.
Hasilnya: keputusan transfer ngawur, strategi di lapangan berantakan.
Paralelnya dengan UMKM:
Data keuangan adalah “statistik pertandingan” bisnis.
Dengan laporan sederhana, kamu bisa tahu:
Produk mana paling menguntungkan
Biaya mana bikin profit bocor
Tren musiman kapan penjualan naik/turun
Kalau data diabaikan, owner hanya ambil keputusan pakai insting.
Dan insting sering salah → sama seperti MU yang “merasa” kuat, tapi tetap kalah.
Data yang Diabaikan
MU mendatangkan pemain-pemain dengan nama besar. Dari Pogba sampai Ronaldo (versi comeback). Tapi tanpa strategi tim, mereka hanya jadi simbol, bukan solusi.
Paralelnya dengan UMKM:
Produk bagus = penting, tapi bukan segalanya.
Banyak UMKM bangga karena punya menu viral, branding keren, atau follower ribuan.
Tapi semua itu percuma kalau cashflow bocor dan tidak ada laporan jelas.
🗣️ “Bisnis tanpa strategi keuangan itu seperti MU: pemain bintang banyak, tapi main tetap kacau.”
MU bisa menang di satu-dua laga. Tapi gagal konsisten sepanjang musim. Inilah yang bikin fans kecewa.
UMKM juga begitu:
Bisa meledak sebentar karena ikut tren TikTok,
Tapi cepat padam karena tidak ada sistem yang menopang.
📌 Pelajaran: konsistensi lahir dari laporan rutin, catatan jelas, dan strategi jangka panjang.
MU sudah kasih pelajaran mahal: triliunan rupiah bisa lenyap begitu saja kalau manajemennya amburadul.
UMKM gak perlu nunggu sampai segitunya.
Cukup satu langkah sederhana: rapikan catatan, kenali arus kas, dan pahami laporan. Dari sana, bisnis bisa jalan lebih tenang dan terarah.
Uang Banyak Tidak Sama dengan Sukses
Nama Besar Tidak Bisa Menyelamatkan
Nama besar seperti Paul Pogba, Ángel Di María, Harry Maguire, Antony, sampai Jadon Sancho pernah didatangkan dengan harga mahal.
Kalau ditotal, MU sudah menghabiskan lebih dari £1 miliar (setara puluhan triliun rupiah) untuk belanja pemain dalam 10 tahun terakhir.
Hasilnya?
Fans hanya dapat kekecewaan. Performa tim tetap naik-turun, dan lawan-lawan seperti Manchester City atau Liverpool malah jauh lebih konsisten.
Konsistensi yang Hilang
Studi Kasus Nyata: Minisoccer di Indonesia
MU gagal meski bermodal triliunan.
Tapi di Indonesia yaitu di Kota Palu, ada contoh lain yang justru berhasil dengan modal lebih kecil: sebuah perusahaan minisoccer yang dibantu oleh Beresin.co.
Masalah awal mereka:
Pemasukan dari sewa lapangan lumayan, tapi pencatatannya amburadul.
Owner tidak tahu jam sewa mana paling laku.
Biaya operasional sering hilang tanpa jejak.
Sistem Beresin yang dibuat:
Input harian untuk jadwal sewa lapangan
Cashflow harian otomatis
Dashboard grafik → jam prime time vs jam sepi
Laporan bulanan: Laba Rugi & Arus Kas
👉 Hasilnya: bisnis jadi lebih sehat. Owner bisa ambil keputusan berbasis data, bukan tebakan.
Kalau kamu merasa sekarang masih seperti MU — rame di luar, kacau di dalam — jangan ragu untuk cari bantuan.
Tim Beresin.co ada buat jadi partner, biar usaha kamu gak jadi “klub mahal yang kalah terus.”
📲 Konsultasi awal bisa dimulai lewat WhatsApp: 0851-2120-4404