Laporan Keuangan UMKM vs Perusahaan Besar: Apa Sih Bedanya?
UMKM cukup 1 laporan, perusahaan besar bisa 5+. Bedanya apa? Pelajari perbedaan laporan keuangan dan solusi praktisnya untuk usaha kecil.
"Laporan keuangan itu ribet ya?"
Kalau kamu pemilik UMKM, mungkin sering mikir gitu. Tapi percaya atau nggak, laporan keuangan di perusahaan besar jauh lebih kompleks lagi.
Nah, biar kamu nggak minder duluan, yuk kita bedah: apa sih sebenarnya perbedaan laporan keuangan UMKM dan perusahaan besar?
1. Tujuan Laporan Keuangan
UMKM: fokusnya sederhana β mau tahu usaha ini untung atau rugi, dan uang keluar masuknya kemana.
Perusahaan Besar: selain tahu untung-rugi, laporan dipakai untuk laporan ke pemegang saham, audit pajak, penilaian investor, hingga strategi global.
π΅ Beresin Bisnis
β‘οΈ Sistem Excel/Google Sheets otomatis untuk catat penjualan, pengeluaran, stok, sampai laporan Laba Rugi.
β‘οΈ Sekali bayar, bisa dipakai selamanya.
β‘οΈ Cocok buat yang mau mulai rapi dari sekarang.
Kalau kamu pemilik UMKM, ada dua jalur gampang:
Kenapa UMKM Perlu Mulai Serius?
Bedanya UMKM dan perusahaan besar?
π Perusahaan besar punya sistem canggih dan tim keuangan lengkap.
Tapi kabar baiknya: UMKM juga bisa punya versi sederhananya dengan cara yang lebih murah, simpel, dan sesuai kebutuhan.
Walaupun UMKM nggak perlu serumit perusahaan besar, punya laporan keuangan rapi itu kunci buat berkembang.
Mau tahu usaha kamu beneran untung atau sekadar rame
Mau ajukan pinjaman ke bank biar dipercaya
Mau atur harga jual biar nggak asal tebak
Mau ekspansi cabang tanpa takut boncos
π¬ Mau bisnis kamu naik level? Yuk ngobrol sama tim Beresin. Konsultasi awal gratis, tinggal klik:
π² Whatsapp: 0851-2120-4404
Sampai jumpa di WA βοΈ
β Tim Beresin.co
2. Komponen Laporan
UMKM: biasanya cukup Laba Rugi + Arus Kas.
Kadang ditambah Neraca kalau sudah mulai ajukan pinjaman ke bank.Perusahaan Besar: wajib lengkap β Laba Rugi, Neraca, Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan (CALK), hingga laporan konsolidasi antar unit bisnis.
3. Standar yang Dipakai
UMKM: seringkali belum pakai standar akuntansi formal. Banyak yang masih catat manual, bahkan di buku tulis.
Perusahaan Besar: wajib patuh ke standar akuntansi (SAK/IFRS), audit independen, dan transparansi tinggi.
4. Sumber Data
UMKM: data keuangan biasanya campur-campur β mutasi rekening, nota belanja, chat WA pesanan, kadang catatan di kertas.
Perusahaan Besar: pakai sistem ERP terintegrasi (SAP, Oracle, Odoo), setiap transaksi otomatis masuk ke sistem.
5. Siapa yang Membuat
UMKM: sering owner sendiri atau admin keuangan seadanya.
Perusahaan Besar: ada tim akuntansi lengkap, auditor internal, bahkan CFO khusus yang mikir strategi keuangan.
Solusi untuk UMKM: Beresin.co
π’ Beresin Keuangan PRO
β‘οΈ Layanan strategi & pendampingan: dari Cleanup & Clarity, Bankability, sampai On-Demand CFO.
β‘οΈ Cocok buat usaha yang sudah jalan tapi bingung: βini sebenarnya untung apa rugi?β, atau lagi siap ekspansi.