Kenapa Utang Gali Lubang Tutup Lubang Susah Dihentikan? Ini Cara Keluar

Gaji habis untuk bayar utang? Begini cara keluar dari siklus gali lubang tutup lubang yang bikin hidup sengsara.

Banyak orang berpikir utang kecil-kecilan nggak masalah. Tapi tanpa sadar, kebiasaan gali lubang tutup lubang (bayar utang lama dengan utang baru) bikin hidup jadi terjebak lingkaran setan.

Kenapa hal ini susah dihentikan? Dan apa jalan keluarnya biar dompet nggak terus-terusan terkuras? Yuk bahas bareng.

a person sitting at a desk with a calculator and a notebook
a person sitting at a desk with a calculator and a notebook
  • Pinjaman Kecil Beranak Pinak
    Ambil pinjaman online Rp1 juta → telat bayar → bunga jadi Rp1,5 juta.
    Untuk menutup, pinjam lagi Rp2 juta → akhirnya total cicilan bisa lebih dari Rp3,5 juta hanya dalam 2 bulan.

  • Kartu Kredit Tanpa Kontrol
    Awalnya cicilan kecil terasa ringan. Lama-lama, saldo penuh dan hanya bayar “minimum payment”. Utang jadi makin menumpuk.

Kenapa Siklus Utang Susah Dihentikan?

Utang gali lubang tutup lubang memang susah dihentikan karena sifatnya menipu: terasa aman sesaat, tapi makin berat di belakang.

Solusi satu-satunya adalah berhenti menambah utang, rapikan pencatatan, dan disiplin dengan pengeluaran.

  1. Berhenti Tambah Utang Baru
    Jangan ambil pinjaman lagi kecuali benar-benar produktif.

  2. Catat Semua Utang
    Tulis nominal, bunga, dan jatuh tempo. Ini bikin kamu sadar total beban sebenarnya.

  3. Prioritaskan Bayar Utang Bunga Tinggi
    Lunasi pinjaman online atau kartu kredit dulu. Setelah itu baru cicilan dengan bunga lebih rendah.

  4. Negosiasi dengan Pemberi Pinjaman
    Banyak bank atau fintech mau kasih restrukturisasi cicilan biar lebih ringan.

  5. Bangun Dana Darurat
    Sisihkan sebagian penghasilan (meski kecil) untuk cegah utang baru.

  6. Disiplin Hidup Sederhana
    Kurangi gaya hidup konsumtif. Fokus ke kebutuhan dasar sampai utang lebih terkendali.

  • Efek Psikologis “Ada Solusi Instan”
    Pinjam untuk bayar pinjaman lama terasa aman di awal. Tapi ini cuma menunda masalah.

  • Bunga Berbunga
    Utang baru sering punya bunga lebih tinggi. Akhirnya total cicilan membengkak.

  • Cashflow Berantakan
    Tanpa pencatatan jelas, gaji atau pemasukan habis hanya buat bayar cicilan, tanpa sisa untuk kebutuhan lain.

  • Tidak Ada Dana Darurat
    Setiap ada masalah keuangan, solusinya selalu: “utang lagi.”

  • Gaya Hidup Konsumtif
    Banyak orang berutang bukan untuk kebutuhan penting, tapi untuk memenuhi keinginan.

Fenomena ini juga banyak dialami UMKM.
Omzet masuk tiap bulan, tapi:

  • Habis buat nutup cicilan modal lama.

  • Tidak ada laporan jelas.

  • Akhirnya usaha jalan di tempat meski kelihatannya rame.

Di sinilah Beresin Bisnis bisa bantu:

  • Rapikan cashflow usaha supaya jelas uang masuk-keluar.

  • Bedakan mana utang produktif, mana utang konsumtif.

  • Bikin laporan sederhana tapi rapi, biar usaha nggak kejebak gali lubang tutup lubang.

📲 Kalau usaha kamu sering ngalamin “baru dapat pemasukan langsung habis buat bayar cicilan”, waktunya dirapikan. Hubungi tim Beresin.co di 0851-2120-4404

📊 Contoh Kasus Nyata
Cara Keluar dari Siklus Gali Lubang Tutup Lubang
Dari Utang Pribadi ke Bisnis: Belajar dari UMKM